Teknik Pemeriksaan Shoulder Sinistra 3 Posisi dengan Klinis Closed Fractur di Instalasi Radiologi Rumah Sakit X

Authors

  • Ridha Rachmathiany Program Studi Radiologi, Universitas STRADA Indonesia
  • Angga Setiawan Universitas STRADA Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30994/sjr.v6i2.69

Keywords:

humerus, position, shoulder, sinistra

Abstract

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2019, menunjukkan bahwa prevalensi kasus patah tulang di Indonesia adalah 5,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  teknik pemeriksaan sinistra  bahu tiga posisi  dengan humerus klinis yang hampir retak pada instalasi radiologi rumah sakit umum regional X. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Ada pasien yang mengatasnamakan Ibu S ke Instalasi Radiologi RSUD X dalam keadaan bahu kiri menggunakan kain, Ibu S berjalan bersama keluarga dan membawa surat meminta rontgen bahu sinistra AP (Anteroposterior), EXO (Rotasi Eksternal) dan INDO (Rotasi Internal). Prosedur kerja dalam pemeriksaan bahu adalah terlebih dahulu menerima dan membaca surat permohonan foto yang dibawa oleh perawat/keluarga yang mengantar pasien ke ruang radiologi. Kemudian, masukkan data pasien ke dalam monitor dan konfirmasikan kembali identitas pasien sudah benar. Memberikan penjelasan kepada pasien setelah proses paparan dilakukan. Setelah memposisikan pasien selesai, instruksikan pasien untuk tidak bergerak dan saat mengekspos pasien, pastikan untuk memantau pasien dari kaca pelindung untuk menghindari penolakan. Pada pemeriksaan rontgen bahu, proyeksi AP (Anteroposterior), EXO (External Rotation) dan INDO (Internal Rotation) menggunakan jarak film fokus (FFD) adalah 100 cm, ukuran film dan kaset yang digunakan adalah 24x30 cm. Perbedaan pada titik pusat, yaitu EXO (Rotasi Eksternal), berada pada proc inferior 2,5 cm. Coracoid., INDO (Rotasi Internal) berada pada proc inferior 2,5 cm. Coracoid. dan AP (Anteroposterior) berada pada mid scapulohumeral joint (2 cm inferior dan lateral proc.coracoid).

References

BAPETEN. (2003). Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 01-P /Ka- BAPETEN/ I-03 Tentang Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik.

Bontranger, (2013).Text Book of Radiographic Positioning and Related Anatomy,Eighth Edition.Kenneth L.Bontrager & John P.Lampignano: ELSEVIER

Indariyanti, Windi. (2023). "Prosedur Pemeriksaan Radiografi Shoulder Pada Kasus Trauma Dinstalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Gombong ."

John P. Lampignano. dan Leslie E. Kendrick (2018) Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. ninth. amerika: Elsevier.

LeMone, P., Burke, K.M., Bauldoff, G. & Gubrud, P. (2017). Medical- surgical nursing:critical thinking for person-centred care. Medical-Surgical Nursing Critical Thinking for Person-Centred Care.

Sari, d. I. (2025). Analisis Mobilitas Fisik Pada Pasien Post Orif Fraktur Humerus Dengan Intervensi Latihan Rom Pasif Di RS Urip Sumoharjo Provinsi Lampung Tahun 2025 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang).

Satiti, R. D. W., Sahputra, R. E., & Silvia, R. (2020). Profil Kejadian Fraktur Humerus Pada Anak Di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(2).

Stefanie Williams, C. E., Usa, M. dan Anthony Hackett, C. J. (2019) “Posterior Shoulder Dislocation During Morning PT: A Case Report,” Military Medicine, 184, hal.302. doi: 10.1093/milmed/usy133.

Tortora, G.J. & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy & Physiology, 14th Edition. United States of America.

Downloads

Published

2025-12-29

How to Cite

Ridha Rachmathiany, & Angga Setiawan. (2025). Teknik Pemeriksaan Shoulder Sinistra 3 Posisi dengan Klinis Closed Fractur di Instalasi Radiologi Rumah Sakit X. Strada Journal of Radiography, 6(2), 25–29. https://doi.org/10.30994/sjr.v6i2.69

Issue

Section

Articles