Teknik Pemeriksaan Ankle Joint Dengan Klinis Post Kll (Kecelakaan Lalu Lintas) Menggunakan Modalitas Digital Radiography Di Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul

Authors

  • Atlingga Edi Suprapto Program Studi Radiologi, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
  • Ridha Rachmathiany Program Studi Radiologi, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30994/sjr.v5i1.41

Keywords:

Ankle Joint, Kecelakaan Lalu Lintas, Post

Abstract

Pemeriksaan radiologi ankle joint atau sendi pergelangan kaki merupakan anggota gerak tubuh manusia ekstremitas bawah pada bagian tungkai bawah tempat kedua kaki bertemu. Ankle joint atau sendi pergelangan kaki atau talocruralis joint merupakan sendi engsel atau sendi synovial (bergerak bebas). Masalah kelainan dapat terjadi pada sendi pergelangan kaki, salah satunya adalah fraktur pada ankle joint. Fraktur ankle joint merupakan patah tulang atau kondisi yang mengubah kontur (bentuk) tulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada fraktur pada pemeriksaan pasien post KLL dengan menggunakan alat digital radiography, proyeksi apa yang paling bagus untuk melihat adanya frakur pada pemeriksaan radiografi ankle joint. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada 1 Agustus  2023 sampai 1 September 2023. Tempat penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul. Hasil pemeriksaan ankle joint menunjukkan bahwa tampak adanya fraktur spiral di distal os fibula kiri yang mengakibatkan pasien merasakan nyeri dan tidak bisa berjalan dengan normal, untuk tindakan lebih lanjut akan dilakukan tindakan operasi. Dari hasil pemeriksaan pasien ankle joint dengan kasus post KLL tersebut dapat disimpulkan bahwa tampak adanya fraktur spiral di distal os fibula kiri, fraktur ini terjadi karena benturan yang keras. Proyeksi yang paling bagus untuk melihat adanya fraktur adalah proyeksi antero posterior dan lateral. Pemeriksaan menggunakan modalitas digital radiography juga sangat memudahkan radiografer untuk membuat hasil citra yang layak baca, dan juga bisa membuat alur pelayanan radiologi menjadi lebih efektif dan efisien. Pentingnya penggunaan apron pada ruangan radiologi sudah diatur dalam peraturan kepala badan pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

References

BAPETEN. (2012). Rancangan Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang keselamatan radiasi dalam penggunaan Radioterapi. Rancangan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Tenaga Nuklir.

Black, H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Jakarta: Salemba Medika.

Bontrager. (2014). Radiographic positioning and related anatomy. St. Louis London: Philadelphia Sydey Toronto.

Danielle, C. (2023). Ankle joint Sprains. MSD Manual Provesional Version. Halmshaw. (1986). Industrial Radiography. AgfaGevaert.

M, M. A. (2021). Teknik pemeriksaan ankle joint joint pada kasus suspect fraktur. hal 1-87.

Milner. (2008). A Comparisionof Teacher Stress and School Climate Across Schools With Different Matric Success Rates. Journal of education.

N.Z, H. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

Wright. (2011). Fundamentals of Human Resource Management. New York. McGraw Hill.

Wulandari Dian, W. I. (2023). Evaluasi implementasi proteksi radiasi di ruang radiologi intervensi instalasi rir rsup prof. Dr. I.g.n.g ngoerah. Humantech : jurnal ilmiah multi disiplin indonesia, vol 2 no 3 .

Downloads

Published

2024-06-28

How to Cite

Atlingga Edi Suprapto, & Ridha Rachmathiany. (2024). Teknik Pemeriksaan Ankle Joint Dengan Klinis Post Kll (Kecelakaan Lalu Lintas) Menggunakan Modalitas Digital Radiography Di Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul. Strada Journal of Radiography, 5(1), 4–7. https://doi.org/10.30994/sjr.v5i1.41

Issue

Section

Articles