Teknik Pemeriksaan Cruris Dextra Dengan Klinis Fraktur Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan

Authors

  • Andica Apriannisa Program Studi Radiologi, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
  • Angga Setiawan Program Studi Radiologi, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia Corresponding author: [email protected]

DOI:

https://doi.org/10.30994/sjr.v1i2.36

Keywords:

Cruris, Dextra, Fraktur

Abstract

Os cruris biasa disebut tungkai bawah, didalam tungkai bawah terdapat dua tulang yaitu os tibia dan os fibula. Os tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis. Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemeriksaan os cruris dengan klinis fraktur di instalasi radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Terdapat dua proyeksi pada pemeriksaan teknik os cruris yaitu proyeksi AP dan Lateral, posisi pasien tidur terlentang diatas meja pemeriksaan. Pemeriksan os cruris tidak memerlukan perlengkapan terlalu banyak antara lain pesawat radiologi, film dan kaset dengan ukuran 35 x 43 cm dan marker. Untuk mendapatkan gambaran radiografi yang baik pada kasus fraktur dilakukan upaya –upaya antara lain : Penderita harus nyaman dan tidak menambah rasa sakit pada pasien. Memilih faktor eksposi yang tepat agar mendapat hasil foto yang optimal, sehingga di peroleh gambar yang optimal sehinga dapat memberikan informasi untuk menegakkan diagnosa.Berdasarkan hasil pemeriksaan radiografi os cruris dengan kasus fraktur di Instalasi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Alasan menggunakan proyeksi AP dan Lateral pada pemeriksaan os cruris dengan indikasi fraktur adalah agar menghasilkan gambaran keadaan fraktur yang lebih jelas. Namun kekurangan pada pemeriksaan ini adalah ketika pasien dengan kondisi gelisah atau tidak koperatif akan sulit dikondisikan true lateral.

References

Abdul Wahid. 2013. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: CV Sangung Seto.

Adwi, Marissa, Alik Septian, & Sestu Retno. (2016). Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Operasi Fraktur dengan Hambatan Mobilitas Fisik di Paviliun Asoka RSUD Jombang. Jurnal. Diakses dari https://jurnalperawat.stikespemkabjombang.ac.id, tanggal 13 Desember 2019.

BAPETEN. 2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 01-P /Ka- BAPETEN/ I-03 Tentang Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik.

Black, J.M., & Hawks, J.H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Jakarta: Salemba Medika.

Bontrager, Kenneth L. 2018. Textbook of Positioning and Related Anatomy. 9th ed. St. Louis: CV. Mosby Company.

Halmshaw, R. 1986. Industrial Radiography. AgfaGevaert N.V: AGFA

Igiany, P.D. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Pasien Post Op Fraktur Untuk Melakukan Range Of Motion (ROM). Jurnal Manajemen Informasi dan Adminisrasi

Kesehatan (J-MIAK). Vol.1, No.02. Diakses melalui journab ara.ac.id , tanggal 13 Desember 2019

Lampignano, J.P & Kendrick, L.E. 2018. Textbook Of Radiographic Positioning and Related Anatomy Ninth Edition. United States of America ; Mosby Elseveir.

Mannan, R. 2015. Teknik Pemeriksaan Ossa Cruris.

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskulukeletal. Jakarta : EGC

Susanto, Ronny. 2022. Penatalaksanaan Teknik Radiografi Ossa Cruris Dengan Kasus Fraktur Di Instalasi Radiologi RS Dr. AK Gani Palembang.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Andica Apriannisa, & Angga Setiawan. (2023). Teknik Pemeriksaan Cruris Dextra Dengan Klinis Fraktur Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan. Strada Journal of Radiography, 4(2), 38–41. https://doi.org/10.30994/sjr.v1i2.36

Issue

Section

Articles